Penyelundupan hidupi ekonomi Gaza



Perekonomian Gaza hidup berkat jaringan terowongan penyelundupan
Pada hari Israel melancarkan serangannya selama 22 hari ke Gaza, setahun lalu, Osama dan keluarganya kehilangan tabungannya senilai 70.000 dolar Amerika.
Akuntan di Gaza yang hanya bersedia memberikan nama depannya, menanamkan seluruh tabungannya ke skema investasi setempat. Dia bahkan menjual sebuah apartemen miliknya dan perhiasan istrinya agar bisa ikut skema ini.
Skema ini pada awalnya menjanjikan keuntungan yang luar biasa.
Sepemahaman Osama keuntungan itu berasal dari perdagangan dengan menyelundupkan barang-barang dari jaringan terowongan di Mesir hingga memasuki daerah Jalur Gaza yang diblokir oleh Israel.
Blokade Israel di Gaza justru memperkuat Hamas
Pengamat internasional dan lokal
Tetapi ketika serangan Israel berlangsung, termasuk serangan udara dengan sasaran terowongan-terowongan itu, dia buru-buru meminta kembali investasinya.
Tetapi upayanya hanya berbuah fakta bahwa ada ratusan orang lain melakukan hal yang sama dan pialang-pialang skema ini sudah menghilang.
"Itu tragedi terbesar dalam hidup saya," kata dia. Kemana persisnya uang Osama pergi dan siapa yang bertanggungjawab adalah satu dari banyak wilayah abu-abu berkaitan dengan ekonomi informal yang tumbuh di Gaza akibat blokade Israel-Mesir.
Israel mengatakan blokade itu bertujuan melemahkan gerakan Islam Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan sudah selama 10 tahun terakhir meluncurkan roket-roket ke wilayah Israel.
Tetapi beberapa pengamat lokal dan internasional sekarang mempertanyakan, jangan-jangan blokade itu justru memperkuat kelompok Hamas.
Perekonomian resmi terhenti
Setelah Hamas memaksa lawannya Fatah keluar dari Gaza tahun 2007, Israel dan Mesir memperketat pembatasan-pembatasan yang sudah mereka berlakukan di Gaza dengan melarang hampir semua ekspor masuk ke Gaza dan hanya mengizinkan kebutuhan dasar saja yang masuk dengan alasan kemanusiaan.
Hampir seluruh kegiatan ekonomi yang resmi terhenti bahkan sebelum operasi militer Israel setahun lalu menghancurkan sekitar 700 usaha di Gaza.

Hamas diduga punya terowongan penyelundupan sendiri
Tetapi selama bertahun-tahun perekonomian mini berkembang pesat di seputar jaringan terowongan.
Warga Gaza mengandalkan jaringan terowongon ini untuk mendapatkan bensin murah dari Mesir serta barang-barang lain untuk melengkapi kebutuhan dasar yang memang diperbolehkan Israel masuk ke Gaza.
Dan barang-barang yang lebih besar seperti kulkas, mesin cuci, sapi, sepeda motor dan suku cadang mobil serta senjata, menurut Israel, juga masuk lewat jaringan terowongan ini.
Ahli ekonomi Gaza, Omar Shaban memperkirakan bahwa perdagangan lewat terowongan ini mencapai nilai 20 hingga 25 juta dolar Amerika dan memasok duapertiga barang-barang yang dijual di Gaza.
Dengan aktifnya pasar gelap dan minimnya investasi dalam perekonomian yang resmi, Gaza memang lahan yang subur bagi skema investasi seperti yang dialami Osama.
100 juta dolar uang rakyat Gaza lenyap dalam skema yang mirip dengan skema piramida itu
Otorita Hamas
Otorita Hamas mengatakan lebih dari 100 juta dolar Amerika uang milik rakyat Gaza lenyap dalam skema yang mirip dengan skema piramida itu.
Para makelar skema ini pada awalnya menjanjikan keuntungan dengan membayar "dari saya untuk anda, dari anda untuk dia dan dari dia untuk saya," jelas menteri ekonomi Palestina Ziad Zaza,"seperti Madoff di Amerika".
Pemerintah Gaza menyalahkan dua orang pria yang sekarang ditahan karena dituduh sebagai pemimpin jaringan ini. Hamas sedang menyelidiki dan sudah berhasil mendapatkan kembali 16,5 persen dari uang yang diinvestasikan masyarakat.
Osama mengatakan dia pada awalnya curiga dengan skema ini tetapi kemudian dia meningkatkan investasinya karena para makelar yang mengumpulkan dana itu adalah orang-orang terpandang yang punya hubungan baik dengan Hamas.
Dia mengatakan dia bahkan melihat para menteri dari Hamas juga menanamkan dana mereka.

Zaza mengatakan ini semua adalah bagian dari jaringan penipuan oleh para penjahat dan masih harus diselidiki secara mendalam.
Tetapi Osama yakin beberapa dari orang-orang yang punya hubungan dengan Hamas sudah mendapatkan peringatan dini dan mereka berhasil mendapatkan dana mereka kembali. Dia marah bahwa banyak dari makelar skema ini yang belum dihukum.
"Mereka beli rumah, mobil, jip yang bagus, tanah. Mengapa mereka belum dihukum? Mereka menikmati hidup dengan uang kami!"
Dia memilih Hamas dalam pemilu tahun 2006 karena frustasi dengan gerakan Fatah, lawan Hamas yang lebih sekuler dan nasionalis tetapi dia sekarang marah.
Sektor swasta lemah

Gaza hancur akibat serangan Israel setahun lalu
Beberapa pengusaha setempat juga memperingatkan bahwa dengan mendorong perdagangan ke arah pasar gelap, blokade Israel ini justru melemahkan sektor swasta yang secara politik lebih moderat.
Israel membom jaringan terowongan selama operasi militernya tetapi setahun kemudian, para pedagang megnatakan volume barang selundupan mencapai rekor.
Pemilik terowongan Abu Ibrahim yang tak mau disebutkan namanya duduk di tokonya di Gaza City diantara barang-barang elektronik seperti kompor hingga tv plasma dan kuali penggorengan.
Dia mengatakan persaingan semakin ketat dalam beberapa bulan terakhir dan dia sudah menurunkan harga walaupun kebanyakan barang dagangannya masih termasuk mahal.
Dan baru-baru ini, para pekerja kembali terlihat mengaduk semen dibeberapa pabrik batu bata di Gaza.
Permintaan terhadap semen begitu besar karena sangat dibutuhkan untuk membangun kembali setelah perang, tetapi hampir tak satu karung semen pun yang bisa masuk lewat jalur resmi.
Israel mengatakan semen bisa digunakan untuk membangun tempat peluncuran roket dan terowongan-terowongan militer.
Sebelum pemblokiran Israel, harga semen sekitar 20 sekhel atau 5 dolar Amerika per karung. Semen kemudian menghilang dari parasan sampai serangan Israel selesai, ketika akhirnya semen mulai masuk lewat terowongan dengan harga 180 sekhel per karung.
Sekarang harganya sudah turun antara 60 sampai 90 sekhel, murah tetapi tetap terlalu mahal dan sulit didapat dalam jumlah besar.
"Hamas tidak memerlukan semen karena mereka punya cukup, apapun yang dibutuhkan Hamas, mereka punya," kata Ali el-Haik dari Asosiasi Pengusaha Palestina.
Pesannya kepada Israel adalah "dengan tetap memberlakukan blokade ini, anda sebenarnya kehilangan kontrol atas apa yang keluar dan masuk Gaza."
Pajak terowongan
Ada keyakinan yang meluas bahwa Hamas juga punya jaringan terowongannya sendiri dan mengenakan pajak untuk barang-barang yang masuk lewat terowongan milik mereka.
Di kantornya, menteri ekonomi Palestina, Ziad Zaza mengakui bahwa dia tiadk akan punya mesin faksimili baru di meja kerjanya jika bukan karena terowongan-terowongan itu.
Dia juga mengaku bahwa pemerintahan kota perbatasan Rafah dulu memang mengutip biaya untuk setiap terowongan yang dibangun, menurut laporan sekitar 2,500 dolar Amerika, tetapi sekarang menurut Zaza praktek itu sudah dihentikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Comment Bro....